Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DPR RI

Di masa pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia termasuk Indonesia, tentu tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, melainkan juga berdampak pada sektor ekonomi. Untuk mendongkrak perekonomian yang sedang melemah, Pemerintah menetapkan kebijakan fiskal ekspansif yang diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat yang terdampak Covid-19, menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan produk domestrik bruto (PDB). Akibat dari adanya kebijakan fiskal ekspansif, dimana belanja negara lebih besar dibandingkan dengan penerimaan negara, menyebabkan adanya defisit anggaran. Oleh karenanya, Pemerintah berhutang untuk menutupi defisit tersebut. Fyi, kenaikan utang pemerintah dalam satu dekade terakhir terus meningkat hingga mencapai 311%. Dalam berhutang yang terpenting adalah membayarnya, jangan sampai Pemerintah gagal bayar seperti yang terjadi di Yunani dan yang terbaru di Sri Lanka. Salah satu indikator untuk menjaga dari kegagalan bayar utang ialah kerentanan fiskal.

Program Insentif Pajak Kembali diperpanjang di Tahun 2022. Namun ternyata, masih ada lho permasalahan pengelolaan Insentif pajak tahun 2020 yang berpotensi untuk menjadi tantangan di Tahun 2022.